Para tamu mengunjungi ruang pameran Laboratorium Eksplorasi Luar Angkasa di Hefei, Provinsi Anhui, China timur, 7 Juli 2025. ANTARA/Xinhua/Zhou Mu
Hefei (ANTARA) – Pengembangan ekonomi ruang angkasa dalam (deep space) di masa depan diperkirakan akan berfokus pada sektor-sektor seperti energi, internet, pariwisata, dan kreativitas budaya, dengan skala pasar global mencapai level triliunan dolar AS (1 dolar AS = Rp16.424) per 2040, demikian menurut konferensi antariksa yang diadakan pada Kamis (4/9) di Provinsi Anhui, China timur.
Paparan tersebut disampaikan oleh Shi Pingyan, kepala engineer di Laboratorium Eksplorasi Ruang Angkasa Dalam China, dalam laporan di subforum Konferensi Internasional tentang Eksplorasi Ruang Angkasa Dalam ketiga yang diadakan di Hefei, Provinsi Anhui, pada 4-5 September. Laporan tersebut menyoroti 10 sektor utama sebagai tren ekonomi ruang angkasa dalam di masa depan serta perluasan ekonomi ruang angkasa yang ditandai dengan pengembangan dan pemanfaatan sumber daya ekstraterestrial. Sektor-sektor tersebut meliputi eksploitasi sumber daya, internet, energi, biologi, transportasi, teknologi cerdas, konstruksi, pariwisata, keamanan, dan kreativitas budaya. Shi mengatakan bahwa eksplorasi ruang angkasa dalam China sedang berkembang dari tahap penelitian ilmiah dan terobosan teknologi menuju fase baru pemberdayaan ekonomi dan pengembangan yang didorong oleh industri. Ekonomi ruang angkasa dalam berpotensi menjadi mesin utama dalam mengembangkan kekuatan produktif berkualitas baru dan mendorong peningkatan industri dirgantara. Dia juga menyerukan kerja sama internasional, inovasi teknologi, bimbingan pemerintah, dan dorongan komersial untuk mengembangkan ekonomi ruang angkasa dalam. Konferensi Internasional tentang Eksplorasi Ruang Angkasa Dalam ketiga, yang mengusung tema "Asteroid Dekat-Bumi" (Near-Earth Asteroids), berfokus pada deteksi asteroid, pertahanan planet, dan pemanfaatan sumber daya.
Pewarta: XinhuaEditor: Santoso Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.